Ini ceritaku beberapa tahun yang lalu. yaaaah aku pernah di titipkan di subuah pondok kecil yang berukuran 2 kali 3, berpondasikan papan,beratapkan kumpulan dari dedaunan, disitulah aku mendapatkan banyak pengalaman, dan takkan pernah ku dapatkan untuk kedua kalinya.
yaaaah (mama mengungkapkan alasan kenapa aku di titipkan disana dan menceritakannya panjang lebar)
Papa ku adalah keturunan keluarga Alim ulama dan begitu juga dengan mama ku, mama adalah seoarang anak Hj, Syeh muhammad Yusuf, dan kakek ku tersebut adalah seorang guru besar di kampungnya, dari kampung ke kampung semuaorang mengenalinya, karna keikhlasannya dalam menyumbangkan ilmu agama yang dimilikinya,tanpa meminta imbalan apapun. itulah salah satu alasan kenapa aku di titipkan disana(karena mama dan papa pernah punya niat buat supaya salah satu anaknya meneruskan perjuangan orangtuanya) Tapi niat yang baik ternyata belum tentu bisa menghasilkan sesuatu yang baik pula.
Awal mula aku dititipkan disana yaitu tepatnya ketika aku baru tamat SD. umurku sekitar 12Thn. aku di antar kesebuah desa dekat dengan tempat tinggal mama ku dulu. Desa tersebut bernama Purba Baru.
disanalah terdapat sebuah pesantren yang amat terkenal di sumatra yang bernama Pondok Pesantren Mushthafawiyah. yang bertempat di ~Jalan medan-padang kabupaten Mandailing natal, kecamatan lembah sorik marapi. Sumatra Utara
Di pesantren inilah aku mendapatkan berjuta pengalaman yang mungkin tidak di miliki oleh orang lain.disana aku di ajarkan untuk mendalami agama dan tentunya di ajarkan untuk hidup mandiri. (yaaaaa~ untuk ukuran umur 12 thn sudah belajar untuk masak sendiri, makan sendiri, nyuci baju sendiri, beli perlengkapan bulanan sendiri, dan semua dilakukan sendiri) dan tentunya sebelum pergi kesana aku sama sekali belum dibekali apa-apa oleh kedua orang tua ku, aku hidup mandiri, dengan awalan Nol. But it's not bad, *ayaya
Di pesantren ini, aku menjumpai bermacam macam orang dari daerah yang berbeda dan tentunya dengan sifat yang beraneka ragam pula (mulai dari orang Aceh, Medan, Padang, Riau, Bandung, Kerinci, Bungo , Bangko, Sarolangun, Bahkan Maysia) yaaah tidaklah mudah untuk membaca sifat seseorang dengan ukuran umur 12thn, But it's okey.
Dimulai dengan daerah persekolahan, yaah berbeda dengan sekolah biasa, kami di sana tidak ada kata LIBUR, setiap hari kami bersekolah dari hari senin sampai senin lagi, bahkan hari minggu pun kami sekolah, di pesantren ini aku mulai banyak belajar tentang agama, mendalami ilmu agama mengenali arti Ilmu Tauhid , apa itu Ilmu Fiqih, ilmu Tasawuf, ilmu Nahu, Sorof, Alqur'an dan Hadis.
~yaaah alhamdulillah walaupun aku belajar dari Nol aku mendapatkan banyak ilmu disana. Alhasil aku juga bisa Mendapatkan ranking 3 Besar *ayeeeey (tak di sangka , karna persaingan di sana ketat, teman teman yang berasal dari daerah amat sangat pintar tentang agama, mereka dari umur 6thun pun sudah sekolah madrasah, *yaah walaupun aku juga , tapi setidaknya ilmu agama orang dikampung lebih hebat dari pada di kota) dan aku amat sangat bangga bisa mendapatkannya. Kami libur hanya 2kali dalam setahun, yaitu libur semester dan libur Puasa, Libur semester 2Minggu dan libur puasa Sebulan, Dan diwaktu itulah aku melepas kerinduanku kepada saudara maupun orang tuaku.
At least, selama 3 tahun aku disana aku selalu mendapatkan bemacam macam penyakit, karna kurangnya menjaga kesehatan badan, dan kedua orang tuaku sepakat untuk memindahkan ku sekolah di jambi, yaaah aku terpaksa masuk Smp kelas 2 karna aku pindah dalam waktu yang tidak tepat (itulah alasan kenapa aku lebih tua dari pada teman teman seangkatanku sekarang)
Tapi mama juga tidak penah menyesali keberhentianku dari pesantren itu, karna bagi mama, aku punya dasar ilmu agama untuk masa depanku dan mama yakin ini cukup untuk menuntunku kesorga, (walaupun dulu mama punya niat setamat aku dari pesantren itu aku akan melanjutkan sekolahku ke Mesir) yaaah tapi mama mengurungkan niat baiknya.
Inilah cerita masa masa ku di pesantren, berjuta pengalaman kudapatkan, dan pengalaman itulah yang membuatku menjadi orang yang lebih baik sekarang.
Sekarang mama sedang terbaring di rumah sakit, mencoba mempertahankan hidup demi mengurus anak-anaknya. momma semoga oprasinya sukses yaaa, anak anakmu selalu mendoakanmu agar kau tetap bisa bertahan. We Love ya Momma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar