Senin, 06 Agustus 2012

KISAH RAJA & ISTRI-ISTRINYA

Dahulu kala ada seorang raja
yang mempunyai 4 isteri. Raja ini
sangat mencintai isteri
keempatnya dan selalu
menghadiahkannya pakaian-
pakaian yang mahal dan memberinya makanan yang paling
enak. Hanya yang terbaik yang
akan diberikan kepada sang
isteri.
Dia juga sangat memuja isteri
ketiganya dan selalu memamerkannya ke pejabat-
pejabat kerajaan tetangga. Itu
karena dia takut suatu saat
nanti, isteri ketiganya ini akan
meninggalkannya.
Sang raja juga menyayangi isteri keduanya. Karena isterinya yang
satu ini merupakan tempat
curahan hatinya, yang akan
selalu ramah, peduli dan sabar
terhadapnya. Pada saat sang
raja menghadapi suatu masalah, dia akan mengungkapkan isi
hatinya hanya pada isteri
keduanya karena dia bisa
membantunya melalui masa-masa
sulit itu.
Isteri pertama raja adalah pasangan yang sangat setia dan
telah memberikan kontribusi yang
besar
dalam pemeliharaan kekayaannya
maupun untuk kerajaannya. Akan
tetapi, si raja tidak peduli terhadap isteri pertamanya ini
meskipun sang isteri begitu
mencintainya, tetap saja sulit
bagi sang raja untuk
memperhatikan isterinya itu.
Hingga suatu hari, sang raja jatuh sakit dan dia sadar bahwa
kematiannya sudah dekat.
Sambil merenungi kehidupannya
yang sangat mewah itu, sang
raja lalu berpikir, “Saat ini aku
memiliki 4 isteri disampingku, tapi ketika aku pergi mungkin aku
akan sendiri”.
Lalu, bertanyalah ia pada isteri
keempatnya, “Sampai saat ini,
aku paling mencintaimu, aku
sudah menghadiahkanmu pakaian- pakaian yang paling indah dan
memberi perhatian yang sangat
besar hanya untukmu. Sekarang
aku sekarat, apakah kau akan
mengikuti dan tetap
menemaniku ?” “Tidak akan !” balas si isteri
keempat itu, ia pun pergi tanpa
mengatakan apapun lagi.
Jawaban isterinya itu bagaikan
pisau yang begitu tepat menusuk
jantungnya. Raja yang sedih itu kemudian berkata pada isteri
ketiganya, “Aku sangat
memujamu dengan seluruh jiwaku.
Sekarang aku sekarat, apakah
kau tetap mengikuti dan selalu
bersamaku ?” “Tidak !” sahut sang isteri.
“Hidup ini begitu indah ! Saat kau
meninggal, akupun akan menikah
kembali !”
Perasaan sang rajapun hampa
dan membeku. Beberapa saat kemudian, sang raja bertanya
pada isteri keduanya, “Selama
ini, bila aku membutuhkanmu kau
selalu ada untukku. Jika nanti aku
meninggal, apakah kau akan
mengikuti dan terus disampingku ?” “Maafkan aku,
untuk kali ini aku tidak bisa
memenuhi permintaaanmu !”
jawab isteri keduanya. “Yang
bisa aku lakukan, hanyalah ikut
menemanimu menuju pemakamanmu.”
Lagi-lagi, jawaban si isteri
bagaikan petir yang menyambar
dan menghancurkan hatinya.
Tiba-tiba, sebuah suara berkata :
“Aku akan bersamamu dan menemanimu kemanapun kau
pergi.” Sang raja menolehkan
kepalanya mencari-cari siapa
yang berbicara dan terlihatlah
olehnya isteri pertamanya. Dia
kelihatan begitu kurus seperti menderita kekurangan gizi.
Dengan penyesalan yang sangat
mendalam kesedihan yang amat
sangat, sang raja berkata sendu,
“Seharusnya aku lebih
memperhatikanmu saat aku masih punya banyak kesempatan !”
Dalam realitanya, sesungguhnya
kita semua mempunyai “4 isteri”
dalam hidup kita….
“Isteri Keempat” kita adalah
tubuh kita. Tidak peduli berapa banyak waktu dan usaha yang
kita habiskan untuk membuatnya
terlihat bagus, tetap saja dia
akan meninggalkan kita saat kita
meninggal…
Kemudian “Isteri Ketiga” kita adalah ambisi, kedudukan dan
kekayaan kita. Saat kita
meninggal,
semua itu pasti akan jatuh ke
tangan orang lain.
Sedangkan “Isteri Kedua” kita adalah keluarga dan teman-
teman kita. Tak peduli berapa
lama waktu
yang sudah dihabiskan bersama
kita, tetap saja mereka hanya
bisa menemani dan mengiringi kita hingga ke pemakaman.
Dan akhirnya “Isteri Pertama”
kita adalah jiwa, roh, dan iman
kita, yang sering terabaikan
karena sibuk memburu kekayaan,
kekuasaan, dan kepuasan nafsu. Padahal, jiwa, roh, atau iman
inilah yang akan mengikuti kita
kemanapun kita pergi.
Jadi perhatikan, tanamkan dan
simpan baik-baik dalam hatimu
sekarang ! Hanya inilah hal terbaik yang bisa kau tunjukkan
pada dunia.

2 komentar:

  1. wuih,, panjang banget... mungkin bisa dipadatkan dalam beberapa paragraf (bait). biar enak bacanya...

    isinya... menarik sekali. sangat dalam dan penuh pemikiran, penuh pesan bijak

    BalasHapus
  2. maaf mbak, maklum masih pemula :D
    Makasih masukannya.

    BalasHapus