I.
DATA PENGAMATAN
1. Tes
Karbon dan Hidrogen à Menghasilkan endapan putih
C6H14O6 + CuO
CO2
+ Ca (OH)2 à CaCO3 + H2O
2. Tes
Belstein à
Warna nyala merah nyata
Cu
à
2CuO
2CuO
+ Ccl4 à 2CuCl2 + CO2
3. Tes
CaO
Berwarna
putih susu, setelah ditambahkan AgNO3
Menjadi
warna coklat
II.
PEMBAHASAN
Analisis
kualitatif merupakan analisis untuk identifikasi element, spesier senyawa senyawa
yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain analisis kualitatif berkaitan dengan
cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu sampel senyawa organik atau
senyawa karbon adalah suatu senyawa yang unsur unsur penyusunnya terdiri dari
atam karbon dan atom atom hidrogen , oksigen, nitrogen, sulfur, halogen &
Fosfor.
Pada percobaan
ini dilakukan pengidentikasian senyawa karbon hidrogen, halogen (Tes Belstein
dan Tes CaO)
1. Uji
karbon dan hidrogen
Dalam percobaan ini menggunakan sampel
CuO, Mula mula 1 gr CuO lalu di tambahkan 1gr Gula (C6H12O6)
dan di panaskan dalam tabung reaksi. Kemudian di panaskan dalam tabung reaksi.
Kemudian di ambil larutan Ca(OH)2 Sebayak 10 ml dan dimasukkan
kedalam tabung reaksi yang lain. Lalu hubungkan tabung reaksi yang berisi CuO +
C6H12O6 dengan tabung reaksi C6 (OH)2
dengan menggunakan pipa pengalir gas sehingga gas bisa mengalir dan bisa masuk
dari tabung CuO ke tabung, disaat pemanasan reaksi bahwa ketika sukrosa
dipanaskan akan menghasilkan CO2 dan H2O.
Dan ketika uap gas tersebut masuk ke
dalam Ca(OH)2 Gas CO2 akan memperkeruh larutan air kapur
atau CaCO3 berwarna putih.
CO2
+ Ca(OH)2 à
CaCO3
+ H2O
Adanya karbon di tunjukkan dengan warna
hitam pada gula dan CaO yang di bakar sedangakan hidrogen ditunjukkan dengan
adanya uap air pada dinding tabung reaksi.
2. Tes
Belstein
Pada uji belstein ini mula mula hal yang
dilakukan adalah memanaskan tembaga sampai berwarna merah menyala dan tidak
memberi warna nyala lain dingikan dengan cara mentetsi kawat tersebut dengan 2
tetes Ccl4 setelah dingin dipanaskan kembali dan diamati warna nyala
di tunjukkan oleh uap Cu yang terbentuk. Pada percobaan ini dihasilkan merah
nyala , pada dasar nya uji reaksi belstein adalah mengidentifikasi unsur
halogen pada suatu senyawa jika di dalamnya terdapat unsur halogen maka warna
nyala yang ditimbulkan setelah di bakar adalah warna unsur halogen persamaan
reaksi.
Cu
à
2CuO
2CuO
+ Ccl4 à 2CuCl2 + CO2
3. Tes
CaO
Pada tes CaO ini mula mula di tabung
reaksi dipanaskan CaO 1gr sampai suhu tinggi ketika masih panas ditambahka 2
tetes Ccl4 lalu didinginkan 5 menit setelah dingin dididihkan dengan
5-10 ml air suling, lalu tuangkan ke dalam gelas kimia 100ml dan larutan HNO3
encer.
Saat CaO di tambahkan Ccl4 akan
menghasilkan endapan berwana putih CaO + Ccl4 à
2Ccl4+CO2 ketika di tambah air dan HNO3
larutan menjadi kental dan ada endapan namun tidak diperoleh larutan jernih
lalu kami saring sehingga filtrat dan endapan terpisah.
CaCl2+
2 HNO3 à Ca (NO3)2 + 2Hcl
Filtrat yang mengandung
unsur halogen (Cl) ini di tambahkan AgNO3 3tetes, larutan berubah
warnanya menjadi coklat,
seharusnya larutan berubah menjadi hijau karena warna asli dari unsur Cl adalah
hijau.
Hcl + AgNO3 à AgCl + HNO3
Persamaan
ini tidak sama dengan teori unsur nyata halogen.
4. Tes Belerang
Pada
tes belerang menggunakan sampel larutan L (Lasiaigne) ada 3 cara untuk
mendeteksi unsur belerang dalam kimia organik
a.
Uji
Natrium Nitro Prosida
Na2S+Na[Fe(cn)2NO]àNa4[Fe(Cn)5NO5)
Natrium
Nitroposida Natrium
tionitroposida
Maka
terbentuk warna ungu yang tak tetap tidak terjadi reaksidengan larutan hidrogen
sulfida atau gas hidrogen sulfida yang bebas tetapi jika kertas sering dibasahi
dengan larutan reagensia yang telah dijadikan basa dengan larutan NaOH atau NH3.
Akan dihasilkan warna ungu dan hidrogen sulfida bebas.
b.
Uji
Timbal Asetat
NaS+Pb(CH3CooH)2à PBs + 2(CH3CooNa)2
Timbal asetat
timbal sulfida
Pada
reaksi ini ekstraksi natrium di asamkan dengan asam asetat.
5.
Uji
Nitrogen
Untuk mengetahui adanya
nitrogen dalam senyawa organik maka sampel (Larutan L) harus di reaksikan
dengan besi Sulfat dan dilanjutkan dengan menambah besi klorida.
Reaksi =
NaCN+FeSO4àNA4[Fe(CN6)]+Na2SO4
Na4[Fe(Cn6)]+4FeCl3àFe4 (Fe(Cn6)3+2NaCl
Dari reaksi tersebut warna
biru tua dari senyawa FerriFerroksida dapat mendeteksi adanya unsur nitrogen dalam
senyawa tertentu dengan NaCn untuk membentuk natrium Ferrocyanida, lalu natrium
ferro cyanida ion fe2+ pada anion kompleks inilah yang memberi warna
biru.
III.
DISKUSI
Pada percobaan “Analisis
Kualitatif Senyawa Organik” kami hanya melakukan 3 percobaan yaitu ;
a. Tes
Karbon dan Hidrogen
Sampel yang digunakan pada percobaan kali ini adalah
CuO dan gula C6H12O6, ketika CuO dan
C6H12O6 dipanaskan terus menerus gula akan membentuk endapan hitam di
dasar tabung reaksi, ini menunjukka bahwa adanya unsur CO dengan gula akan
menghasilkan uap CO2 dan H2O, uap air yang menempel pada
dinding tabung reaksi menunjukkan adanya unsur H, dan ketika uap CuO dialirkan
ke dalam tabung reaksi berisi Ca(OH)2 akan terbentuk endapan
berwarna putih.
b. Tes
Belstein
Adalah mengidentifikasi unsur halogen pada suatu
senyawa jika di dalamnya terdapat unsur halogen, maka warna yang di timbulkan
setelah di bakar adalah sesuai dengan warna asli unsur halogen, pada percobaan
ini Cu di bakar ditambah CCl4
2CuO+
CCl4 à 2CuCl4 + CO2
Pada percobaan kali ini warna nyala yang dihasilkan
adalah merah nyala, sebenarnya warna nyala yang dihasilkan adalah warna asli
sampel Cl yaitu Hijau.
c. Tes
CaO
Pada percobaan kali ini 2gr CaO di tambah Ccl4
dan HNO3 terdapat endapan putih susu (larutan kental) namun tidak di
peroleh larutan jernih.
CaO+CCl4
à
2CaCl2 +Co2
CaCl2+2HNO3
à
Ca(NO3)+2Hcl
Setelah dilakukan penyaringan filtrat
yang mengandung unsur halogen ditambah 3 tetes AgNO3 larutan
menjadi coklat
Hcl+AgNO3
à
AgCl+HNO3
Percobaan ini tidak sesuai dengan teori
seharusnya filtrat berwarna hijau sesuai dengan warna asli cl, ketidak sesuaian
ini dikarenakan tidak telitinya praktikan dalam melakukan praktek, penyaringan
yang tidak sempurna sehingga filtrat yang diperoleh mengandung unsur unsur yang
menyebabkan perubahan warna, ini tidak sesuai teori.
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan ini dapat
disimpulkan
1. Karbon
dan hidrogen pada suatu senyawa dibuktikan dengan adanya endapan berwarna hitam
ketika dibakar dan unsur2 hidrogen dibuktikan adanya uap air yang menempel pada
tabung reaksi.
2. Tes
belstein merupakan identifikasi unsur halogen pada suatu senyawa yang
menghasilkan utama sesuai denan warna asli unsur halogen.
3. Tes
belerang dengan sampel larutan 2 dengan cara 3
-
Uji Natrium Nitro Prosida
-
Uji timbal asetat
-
Uji perak Nitrat
V.
DAFTAR PUSTAKA
Takuchi. Yoshito. 2006. BukuTeks Pengantar kimia : Tokyo
: Iwani Shouten
Heriyanto dan Hery. 2006. Referensi Bantuan Sumber AC di Pegunungan
30 Sumatra Barat Jurnal Indonesia.
Day. RA. 2007. Kimia. Grafindo. Media Pratama.
Yayan Sumaria. 2010
Haryadi W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar.
Gramedia. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar